kanor.bojonegorokab.go.id – Jumlah Desa ODF (Open Defecation Free/ bebas buang air besar di sembarang tempat) di Kecamatan Kanor bertambah lagi. Kali ini Desa Gedongarum dan Cangaan dinyatakan sebagai Desa ODF oleh tim verifikasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro. Keputusan ini dibuat setelah melalui proses verifikasi cukup ketat meliputi pemeriksaan administrasi, kunjungan langsung ke rumah-rumah warga serta pengamatan terhadap lingkungan sekitar mereka (Senin, 24/05/2016).

Desa Gedongarum dinyatakan sebagai Desa ODF ke-188 di Kabupaten Bojonegoro sedangkan Desa Cangaan di nomor urut 189. Dengan lolosnya kedua desa tersebut dalam verifikasi, maka jumlah Desa ODF di Kecamatan Kanor bertambah menjadi 12 desa dari 25 desa yang ada. Pada tahun 2016 ini ditargetkan ada 8 desa ODF baru. Sedangkan sisanya sejumlah 7 desa akan dituntaskan pada tahun 2017.

Suatu desa dapat dinyatakan sebagai Desa ODF jika minimal 95% dari Kepala Keluarga (KK) yang ada memiliki jamban sendiri dan akses jamban di desa tersebut 100%. Hal ini berarti warga yang belum mempunyai jamban dapat mengakses/ menumpang pada keluarga lainnya. Sedangkan syarat lainnya adalah tidak lagi ditemukan warga yang buang air besar di sembarang tempat misalnya di pekarangan, sungai ataupun saluran irigasi.

Hasil verifikasi di desa Gedongarum mengungkapkan dari 708 KK sebanyak 689 KK (97%) memiliki jamban sendiri. Sisanya sejumlah 19 KK masih menumpang pada tetangga. Mereka ini sebenarnya sudah mempunyai persediaan material, namun belum sempat membangunnya. “Yang kita sampling benar-benar bagus,” ujar Ketua tim verifikasi Dinas Kesehatan, Hariyono.

Tidak hanya hasil pemeriksaan di rumah warga, hasil pengamatan lingkungan pun dinilai bagus. “Tidak ada tanda ada yang BAB di sungai. Juga tidak ada helikopter (WC darurat) di atas sungai,” jelasnya.

Sementara itu hasil verifikasi di Desa Cangaan mengungkapkan dari 531 KK terdapat 504 KK (95%) yang sudah mempunyai jamban sendiri. Sedangkan 27 KK lainnya masih menumpang pada tetangga dan sudah mempunyai tabungan material yang sebagian merupakan bantuan dari Pemerintah Desa.

Hasil verifikasi lapangan di Cangaan dinilai positif. Bahkan tim pemeriksa terkesan oleh beberapa KK yang tergolong keluarga miskin, namun membangun jambannya lebih dahulu dibanding beberapa warga lainnya. “Jambannya sangat sederhana, tetapi yang penting sudah dipasang dan digunakan sehari-hari,” ungkap Fatkul Rozi, salah satu anggota tim verifikasi.

Terkait warga yang belum sempat membangun jambannya tersebut, baik Kepala Desa Gedongarum maupun Cangaan menyatakan bahwa pemerintah desa berkomitmen untuk menuntaskannya hingga terpasang 100% sebelum bulan puasa tahun ini.  (keckanor/dika)


By Admin
Dibuat tanggal 26-05-2016
467 Dilihat