kanor.bojonegorokab.go.id – Ratusan warga tampak memadati pinggiran Bengawan Solo di Desa Kabalan Kecamatan Kanor. Sementara itu di depan mereka, tiga regu dayung bersiap di perahunya masing-masing. Begitu aba-aba start terdengar dengan segera mereka memacu perahunya sekuat tenaga untuk menjadi yang tercepat. Sorak sorai penonton yang menyemangati tim jagoannya membuat suasana lomba begitu meriah (Rabu, 31/08/2016).

Sejumlah 32 regu berlaga di lomba dayung ini. Masing-masing regu terdiri dari tiga orang. Bak atlet dayung profesional, mereka pun berusaha tampil maksimal dengan mengeluarkan seluruh kemampuan dan pengalamannya. Masing-masing regu diharuskan menempuh jarak 2x100 meter. Yang membuat suasana lomba begitu menantang adalah saat perahu harus berbalik arah. Setiap regu berusaha berbelok sebaik mungkin sehingga tidak kehilangan banyak waktu sambil menjaga posisi perahu tetap aman.

“Perlu trik dan pengalaman agar perahu berbelok cepat dan aman. Kalau terlalu lambat beloknya, bisa kehilangan banyak waktu. Tapi kalau terlalu cepat, risikonya perahu bisa oleng dan terguling,” papar Nurchasan, Sekretaris Desa Kabalan.

Mendayung perahu sebenarnya bukan hal baru bagi peserta lomba. Justru karena itulah terjadi persaingan ketat karena semua berusaha tampil menjadi yang terbaik.

“Warga Kabalan memang banyak yang profesinya mencari ikan,” jelas Nurchasan. “Jadi sebagian besar peserta sudah terbiasa mendayung perahu,” tambahnya.

Untuk keperluan lomba, panitia menyediakan tiga buah perahu yang digunakan secara bergantian oleh para peserta. Perahu tradisional ini sehari-harinya digunakan nelayan untuk mencari ikan. Tidak ketinggalan disediakan pula satu buah perahu bermesin diesel lengkap dengan petugas pengawas yang siap untuk memberikan pertolongan jika terjadi keadaan darurat.

Lomba dayung perahu tradisional ini menjadi lomba perayaan HUT RI yang terunik di wilayah Kecamatan Kanor. Pasalnya kegiatan ini merupakan satu-satunya lomba yang berlangsung di sungai. Tak heran jika menarik begitu banyak penonton. Ratusan warga yang datang tidak hanya dari Kabalan, tetapi juga dari desa-desa tetangga.

“Harapannya tahun depan lomba dapat diadakan lagi bukan hanya antar RT di Desa Kabalan, tapi antar desa di Kecamatan Kanor terutama yang letaknya di tepi Bengawan Solo,” pungkas Nurchasan.  (keckanor/dika)


By Admin
Dibuat tanggal 06-09-2016
1074 Dilihat