kanor.bojonegorokab.go.id - Musim kemarau di tahun 2016 nantinya akan berbeda dengan musim kemarau pada umumnya. Diprediksi akan terjadi musim kemarau basah dimana hujan tetap turun pada bulan-bulan yang biasanya jarang terjadi hujan. Hal ini terungkap dalam rangkuman fenomena klimatologis yang dikeluarkan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) terkait perkembangan musim hujan, El Nino, La Nina dan potensi bencana hidrometeorologis tahun 2016.

Berkurangnya curah hujan saat ini berkaitan dengan fenomena moonsoon break (angin musiman) dan El Nino yang masih kuat. El Nino masih menunjukkan intensitas kuat akan tetapi terus meluruh dan diperkirakan akan memasuki fase netral pada bulan Maret atau April 2016.

Pada bulan April sampai dengan Mei 2016 periode peralihan musim yang dapat menyebabkan berkembangnya wabah demam berdarah.

Diprediksi kemunculan La Nina berdampak pada meningkatnya curah hujan terutama di wilayah Indonesia bagian selatan khatulistiwa. Penguatan La Nina akan semakin tampak pada bulan April, Mei dan Juni 2016 dan berdampak pada meningkatnya curah hujan pada bulan Juli, Agustus dan September 2016.

Musim kemarau yang cenderung basah ini berpotensi pada meningkatnya hama dan organisme pengganggu tanaman (OPT), ancaman bagi tanaman tembakau dan bawang serta meningkatnya potensi banjir dan genangan.  (keckanor/dika)


By Admin
Dibuat tanggal 05-03-2016
514 Dilihat