kanor.bojonegorokab.go.id - Naiknya ketinggian air Bengawan Solo ditambah dengan tingginya curah hujan lokal, menyebabkan empat desa di Kecamatan Kanor dilanda banjir (Jumat, 26/02/2016). Keempat desa tersebut yaitu Kabalan, Cangaan, Semambung dan Piyak.
Berdasarkan data yang dihimpun di kantor kecamatan hingga pukul 11.00 WIB, terdapat tanaman padi seluas 131 hektar yang tergenang. Sedangkan jagung seluas 22 hektar dan lombok seluas 0,25 hektar. Akibat kerusakan tanaman ini, kerugian para petani diperkirakan mencapai 504 juta rupiah.
Tak hanya tanaman, banjir juga menggenangi jalan dan fasilitas umum. Di Desa Piyak, tercatat jalan poros desa sepanjang 50 meter dan jalan lingkungan sepanjang 100 meter terendam air. Air juga menggenangi sebuah masjid di Dusun Anting-Anting. Sementara itu di Desa Cangaan air menggenangi jalan lingkungan sepanjang 500 meter.
Derasnya aliran air Kali Mekuris juga menyebabkan tanggul kali di Desa Piyak longsor sepanjang 400 meter dan jebol di satu titik sepanjang 5 meter. Untuk menanggulangi hal ini sekitar 200 orang warga desa dengan dipimpin Muspika Kanor dan Pemdes Piyak bekerja bakti melakukan penanganan darurat. Dengan menggunakan ratusan sak berisi tanah, mereka meninggikan tanggul yang longsor dan menutup tanggul yang jebol. Tampak beberapa anggota Koramil Kanor juga memberikan bantuan tenaga.
Sementara itu pemukiman penduduk dipantau masih dalam kondisi aman dan tidak ada yang tergenang. Demikian pula dengan hewan ternak dipastikan dalam keadaan aman. (keckanor/dika)